Santo Carolus Borromeus
St. Carolus Borromeus adalah seorang muda yang kaya. Ia lahir pada 2
Oktober 1538. Ayahnya bernama Gilbert Borromeus dan ibunya Margaret de
Medici. Dia berasal dari keluarga bangsawan. Pamannya adalah Paus Pius
IV.
Sejak kecil Carolus muda sudah bercita-cita menjadi seorang pastor
yang baik. Pada masanya komunitas Protestan baru saja lahir. Komunitas
ini tidak percaya pada Sakramen Ekaristi dan sakramen lainnya. Carolus
sedih karena hal tersebut.
Pada masa itu, di samping karena kehancuran akibat perang dan
berbagai penyakit menular, Italia sangat membutuhkan pastor-pastor yang
biak, yang hidup menurut cara hidup orang pilihan Kristus. Italia juga
sangat membutuhkan orang-orang Katolik yang baik, yang hidup menurut
cara hidup Injili. Carolus melihat kebutuhan tersebut. Dia juga berusaha
mewujudkannya.
Maka untuk menjawab kebutuhan tersebut, Carolus menjadi seorang
pastor. Setelah menjadi pastor, ia sekolah jurusan hukum. Ia memperoleh
gelar Doctor untuk Hukum Sipil dan Hukum Gereja pada tahun 1559. Sebagai
Pastor muda, ia sudah dipercayakan banyak tugas penting oleh Tahta
Suci.
Pada usia 22 tahun ia diangkat oleh Paus Pius menjadi Kardinal untuk
Milan. Pada masa itu juga ia bertugas sebagai diplomat khusus untuk
Kepausan. Ia secara khusus ditugaskan sebagai diplomat untuk “menangani”
Konsili Trente.
Sebagai seorang Uskup dan Kardinal, dengan segala semangat muda yang
ada padanya, Carolus bekerja keras untuk kepentingan orang miskin dan
sakit. Dia mengunjungi orang-orang sakit ke rumah-rumah mereka dan ia
juga meluangkan waktu untuk merawat orang-orang tersebut. Dia juga tidak
merasa segan untuk duduk dipinggir jalan dan berbicara kepada
orang-orang jalanan perihal cara hidup yang baik menurut ajaran agama
Katolik. Dia memberi mereka pelajaran-pelajaran di jalan-jalan. Dia
berdoa bersama mereka.
Carolus begitu mencintai Gereja Katolik sebagai tanda cintanya yang
luar biasa akan Kristus. Dia dipakai oleh Allah untuk membawa
orang-orang yang sempat “tersesat” kembali kepangkuan bunda Gereja.
Carolus juga sangat aktif mendirikan seminari-seminari yang
berkualitas untuk pendidikan calon pastor. Ia sadar bahwa seminari
berperan penting untuk “pastor masa depan”. Di samping itu ia juga
mendirikan banyak sekolah untuk anak-anak miskin dan juga untuk siapa
saja yang berminat mendapat pendidikan bermutu.
Pada suatu waktu, penyakit menular berjangkit di Milan, kota
keuskupannya. Carolus melibatkan diri merawat orang-orang yang sudah
terjangkit dan membawa mereka untuk dirawat di rumah uskup.Sebagian
pasien bahkan dirawat di kamar pribadinya. Ia begitu menaruh perhatian
kepad pasien sehingga pada akhirnya ia sendiri juga terjangkiti oleh
penyakit menular tesebut. Ia wafat karena penyakit menular yang berusaha
dia sembuhkan. Carolus adalah martir cinta kasih. Ia wafat karena cinta
kepada Kritus yang tampak dalam diri kaum menderita.
St. Carolus adalah Santo Pelindung untuk seminari, Borromeus
Societies, perpustakaan umum, asrama-asrama, Keuskupan Basel dan Lugano
dan Universitas Salzburg.
Pestanya dirayakan pada 4 November.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Flaviana Febriani
- I'm teenager which make some stupid mistakes & trying to find a place in this world!. Ordinary person with an extraordinary life (:. I admire myself because I'm so proud to be me♥. Follow me: @flaviana27_

0 komentar:
Posting Komentar